Catatan Akhir bulan


Bulan ramadhan telah memasuki sepuluh hari yangg ketiga atau yang terakhir. Disebut terakhir karena bulan ramadhan tidak lebih dari tiga puluh hari. Hal ini juga menandai bahwa hari raya idul fitri atau yang biasa disebut oleh masyarakat indonesia dengan 'lebaran' sudah dekat. Setiap aktivitas yang dilakukan masyarakat, seperti memadati pusat perbelanjaan, pasar, toko bangunan, toko furniture, stasiun, terminal dan bandara adalah tanda-tanda lebaran semakin dekat. Masyarakat mempersiapkan diri dengan berhias dan menghiasi semuanya. Hal ini dilakukan untuk menyambut para kerabat, teman, dan orang-orang yang datang untuk bersilaturrahmi dan  saling melepas rindu.

Silaturrahmi dapat dilakukan kapanpun dan tidak harus menunggu lebaran datang. Namun pada hari biasa, orang-orang sibuk dengan pekerjaan dan rutinitas sehari-hari. Apalagi yang harus tinggal jauh dari orangtua, kerabat, teman-teman, silaturrahmi menjadi suatu hal yang sulit dipenuhi pada hari biasa. Maka dengan datangnya hari raya idul fitri mereka memanfaatkan waktu untuk pulang, berkunjung dan berkumpul dengan mereka-yang terkasih. Momen lebaran merupakan hari libur nasional keagamaan yang tidak hanya dua hingga tiga hari, melainkan satu pekan dan bahkan lebih. Biasanya libur dimulai dengan cuti saat sebelum lebaran hingga beberapa hari setelah hari yang ditetapkan sebagai hari raya idul fitri.

Masyarakat Indonesia biasanya bersilaturrahmi dengan mengunjungi rumah tetangga, saudara, guru serta teman-teman mereka dengan maksud tidak hanya untuk melepas rindu, namun ada maksud yang lebih besar, yaitu saling bermaaf-maafan. Semua orang saling menyampaikan maaf dan berharap akan berakhir dengan skor nol:nol. Hal ini dilakukan karena semuanya menginginkan jiwa yang bersih setelah bersilaturrahmi. Dengan kata lain bahwa lebaran merupakan kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan terhadap sesama manusia yang disadari maupun tidak disadari.

Bersilaturrahmi menjadi lebih mudah dilakukan sekarang ini dengan bantuan teknologi. Dengan teknologi semua dapat dilakukan tanpa khawatir akan apapun. Kesempatan untuk bersilaturrahmi dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan tulisan, gambar, suara maupun video untuk bertatap muka. Semua dilakukan dengan mudah asalkan kita mau untuk melakukannya. Bahkan silaturrahmi dengan ini telah menjadi tren yang digemari masyarakat karena kemudahanya. Tidak jarang orang-orang lebih memilih cara ini untuk digunakan saat lebaran datang.

Tren bersilaturrahmi tersebut sebentar lagi akan kita jumpai pada saat lebaran tiba. Namun kemudahan ini menjadikan beberapa orang untuk bertindak sesukanya. Beberapa dari mereka memutuskan untuk melakukan silaturrahmi dengan cara ini karena mencari kemudahannya saja, tanpa melihat pada kebutuhan dan kepentingannya.  Bukan untuk saling memaafkan, namun malah terkesan seperti saling bersaing dalam menunjukkan eksistensinya di dunia maya. Padahal yang diharapkan oleh kerabat, teman, dan semuanya bukan hanya ucapan dan ungkapan permohonan maaf saja, tetapi juga senyum yang terukir di wajah serta langkahnya untuk memasuki rumah mereka.

Lebaran kali ini menjadi lebaran yang istimewa bagi sebagian orang. Dengan mengunjungi keluarga dan orang-orang terdekat akan menambah lebaran mereka bertambah istimewa.  Maka untuk melengkapi momen istimewa mereka, tidak ada salahnya meluangkan waktu untuk berkunjung ke rumah mereka. Jika masih bisa menggunakan jabatan tangan dan obrolan-obrolan ringan, maka hal ini akan membuat silaturrahmi menjadi semakin indah dan membahagiakan. Bersilaturrahmi seperti ini akan tetap menjadi dambaan bagi sebagian besar orang ditengah zaman yang menawarkan berbagai macam kemudahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JTL-My Lecon lyric and translate

Sisi lain Daehan Minguk Manse

Perempuan adalah Makhluk yang dimuliakan ALLAH