Siapa berani jujur?



Banyak penyimpangan sosial yang terjadi sekarang ini mungkin salah satunya disebabkan oleh tidak adanya kejujuran di antara kita semua. Semua cenderung suka menyembunyikan fakta yang terjadi sebenarnya dari yang lain. Entah apa yang kita takutkan jika mengungkapkan yang sebenarnya, tetapi yang pasti kita semua telah menjadi seorang ‘pengecut’ yang hidup di atas kebohongan. Satu dengan yang lain saling saling menyembunyikan kebenaran dan akhirnya hidup ini seperti sebuah permainan drama yang berjalan dengan penuh imajinasi-imajinasi dengan mengesampingkan keadaan sebenarnya yang terjadi di sekitar. Semuanya ingin menjadi seorang penulis dan sutradara yang hebat dengan cerota-cerita yang mereka buat.

‘Hore!!! Akhirnya aku hidup dalam sebuah drama yang indah di kehidupan nyata’.. (haha). Lalu apa hebatnya semua ini? Bukankah berarti kita telah menjadi seorang penjahat yang suka menyembunyikan kebenaran. Harusnya kita semua memakai pakaian ‘Tahanan’ atau butuh seorang pengacara untuk membea dan memenangkan pernyataan kita. Tapi sungguh sayang tidak ada yang berhak muntuk menjadi hakimnya karena semuanya memakai baju tahanan. Atau memang hidup ini sudah merupakan sebuah drama dengan alur yang sudah ditentukan oleh Tuhan jauh sebelum kita dilahirkan.

Jujur itu sebenarnya sangat mudah. Hanya kita sendirilah yang membuatnya menjadi sulit dan membudayakannya. Akhirnya jujur itu menjadi sangat sulit untuk dilakukan. Meskipun sulit tetapi kita masih dapat berusaha untuk belajar berlaku jujur. Yang menjadi penyakitnya adalah kita tidak mau untuk belajar dan terus memilih duduk di ‘zona nyaman dan aman’ dengan menyembunyikan kebenaran. Itulah yang akhirnya menjadikan kebohongan permanen dan jujur itu menjadi sesuatu yang telah dahulu ‘punah’.

Sekali kita mengatakan bohong menurut imajinasi yang kita buat maka ekornya akan menjadi panjang dan akhirnya seperti sebuah cerpen. Berapa dosa yang sudah kita buat per kata-per kalimat? Jika cerita kita dijadikan panutan pasti akan rusak kehidupan setelahnya. Ketika kita berbicara jujur meski tidak sesuai dengan keiinginan, kita akan mendapatkan ‘ganjaran’ juga berupa rasa sakit dan malu. Tetapi setelah itu kita akan hidup tanpa ada beban. Kalaupun itu fakta yang sebenarnya kenapa harus malu untuk mengungkapkannya. Kita yang meludah kita juga yang harus mengakuinya. Kenapa malah memilih menjadi seorang ‘pengecut’?

Jujur itu amazing. Jujur itu mengagumkan dan hebat. Orang yang berani jujur juga mengagumkan. Pada sebuah acara di tivi, om Indro ‘warkop’ memberikan quote tentang kejujuran yang berasal dari keluarganya dari dulu. “Jujur itu terhormat. Jadi ketika kita tidak jujur, maka kita tidak patut dihormati sama sekali”. Setuju om. Jelas sekali, maka kalau dari kita ada yang tidak atau tidak mau jujur berarti dia tidak punya kehormatan dan tidak perlu dihormati juga. Injek aja harga dirinya sekalian juga gapapa. (kkkk..peace!!). ya makanya itu apa bedanya dengan sapi yang kemana-mana telanjang. Kan sama-sama tidak punya harga diri.

Who’s create the world like this?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JTL-My Lecon lyric and translate

Sisi lain Daehan Minguk Manse

Perempuan adalah Makhluk yang dimuliakan ALLAH