Bertanya, agar tidak tersesat
Terkadang orang yang selalu
bertanya ini dan itu dianggap orang yang banyang omong, bawel dan berkonotasi
buruk. Mereka dianggap orang-orang yang berlebihan. Mereka bertanya tentang
hal-hal yang sederhana dan sepele menurut orang disekitarnya. Karena rasa ingin
tahu yang besar dan kuat akhirnya memberikan dorongan yang kuat juga untuk
bertanya dan mengetahui jawabannya . Inilah yang membuat orang-orang di
sekitarnya merasa terganggu dengan sikapnya yang berlebihan dan pada akhirnya
mereka dilabeli ‘bawel’. Tetapi apakah benar yang dilakukan mereka itu salah?
Mengapa dan di mana letak salahnya?
For me they who ask a question is
amazing. Hanya untuk sekedar bertanya itu adalah hal yang sulit dan penting.
Tidak semua orang dapat dengan mudah membuat suatu pertanyaan. Bahkan dapat
dikatakan bahwa mereka yang mampu bertanya adalah mereka yang mempunyai bakat.
Mereka yang bertanya adalah mereka yang menyadari akan suatu permasalahan yang
belum terpecahkan dan mempunyai naluri untuk mengetahui dan bahkan memecahkannya.
Mereka adalah orang-orang yang sangat teliti dengan apapun di sekelilingnya.
Jadi mereka yang suka bertanya adalah mereka yang beruntung dan itu sangat
mengagumkan.
Seorang filsuf barat Thales,
disegani hingga sebagian menyebutnya sebagai bapak filosofi bukan karena
pemikiran dan konsepnya tentang alam semesta. Bahkan gagasannya sangat
sederhana. Tetapi karena dia lah orang yang pertama kali melontarkan
pertanyaan. Sebuah pertanyaan sedehana tentang hakekat alam semesta ini yang
selama ini belum pernah ada yang menggagas. “What
is the nature of the world stuff ?”.
Dari
pertanyaan itulah berkembang berbagai gagasan dan teori tentang alam semesta
ini. Dan dari situ juga berkembang berbagai macam cabang ilmu pengetahuan yang dipelajari hingga saat
ini.
Begitu luar biasanya sebuah
pertanyaan hingga muncul sebuah pepatah yang sudah tidak asing bagi kita yaitu
‘malu bertanya sesat di jalan’. Ternyata orang yang diindikasikan tersesat
tidak hanya karena (maaf) penglihatannya bermasalah. Tetapi juga karena tidak
mau bertanya. Begitu pentingnya bertanya hingga pertanyaan diasumsikan sebagai
petunjuk jalan, tuntunan serta penyelamat. Penyelamat ketika manusia tersesat
dari arah yang semestinya. Karena bertanya tidak hanya sekedar ingin tahu,
tetapi lebih jauh ingin memecahkan suatu permasalahan.
Mereka yang bertanya adalah mereka
yang selalu sibuk untuk menemukan jawaban. Mereka yang bertanya adalah mereka
yang sangat teliti. Mereka yang bertanya adalah mereka dengan segala
kreatifitas dan inovasinya. Mereka yang bertanya adalah mereka yang pantang
menyerah dan mempunyai semangat yang besar. Mereka yang tidak bertanya adalah
mereka yang memilih berlaku pasrah dan tidak peduli dengan keadaan maupun
perubahan yang lebih baik. Coba dari dulu tidak ada orang yang mau bertanya ini
dan itu dan hanya ada orang-orang yang pasrah. Kita akan tetap hidup di dalam
gua dengan daun sebagai penutup tubuh.
“Orang pandai tidak
menemukan di dalam jawaban, tetapi pertanyaan. Mereka yang bisa mempertanyakan
hal-hal pada diri mereka sendiri adalah mereka yang akan bisa menemukan
jawabannya.” Lalu “dia yang penasaran dengan
banyak hal, dial-ah yang akan menjadi orang hebat. Karena dia tertarik pada
banyak hal di dunia ini.” Itu adalah beberapa ungkapan bijak dari sebuah
drama yang menarik untuk dicermati. Jika seperti itu, maka mereka yang bertanya
adalah mereka yang menemukan petunjuk dan mereka yang tidak bertanya adalah
mereka yang tersesat. Juga mereka yang bertanya telah melangkah satu langkah
lebih maju dan mereka yang tidak bertanya berarti telah tertinggal satu
langkah.
Komentar
Posting Komentar